Sabet Medali Emas dan Perunggu OSN, Medali Anyar Bidang Biologi bagi MAN IC OKI
1 min read

Sabet Medali Emas dan Perunggu OSN, Medali Anyar Bidang Biologi bagi MAN IC OKI

Jakarta, Humas—Dua peserta didik, Ariq Muflih Pohan dan Muhammad Isio Araya berhasil sabet medali emas dan perunggu pada ajang bergengsi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2024. Ariq berhasil jadi peraih medali emas bidang biologi pertama bagi MAN IC OKI.

Bagi Ariq, OSN tahun ini menjadi kesempatan keduanya setelah tahun sebelumnya belum berhasil bawa pulang medali. Medali emas yang diraihnya menjadi bukti bahwa untuk gapai prestasi butuh perjuangan dan tantangan.

Tahun 2024 ini, MAN IC OKI berhasil loloskan 6 delegasi OSN waliki Sumatera Selatan. Mereka, yaitu Muhammad Faisal Ramadhan (Bidang Matematika), Galang Widiansyah (Bidang Kimia), Cindy Renata (Bidang Kebumian), Ariq Muflih Pohan (Bidang Biologi), Calya Sela Nayaka (Bidang Biologi), dan Muhammad Isio Araya (Bidang Astronomi).

Mendapatkan hasil ini, Koordinator Olimpiade, Umi Nadifah, sampaikan syukur dan berikan semangat kepada semua delegasi. Menurut Umi, empat siswa lainnya masih memiliki kesempatan pada kompetisi lain atau pada tahun berikutnya.

Senada dengan Umi, Kepala MAN IC OKI, Komariah Hawa pun sampaikan ucapan syukur dan selamatnya.

“Congratulation, bagi biologi ini prestasi pertama sekaligus luar biasa di OSN. Isio (perunggu) astronomi dan anak-anak lainnya punya banyak kesempatan, apalagi masih kelas XI.” Ungkap Komariah.

Komariah juga sampaikan bahwa ke depan MAN IC OKI akan terus berfokus pada pendidikan yang kualitas baik dalam penguatan Imtak maupun Ipteks.

“InsyaAllah tahun berikutnya kita terus bergerak inovasikan dan tingkatkan kualitas. Baik dalam bidang keagamaan, akademik, riset, dan tentunya non akademik lainnya” tambah Komariah melalui grup WA madrasah.

Ciri khas MAN IC OKI sebagai madrasah akademik dan riset, maka peningkatan prestasi juga akan berfokus pada bidang tersebut.

“Kita fokus ya sebagai madrasah akademik, bagaimana prestasi dan lulusannya harus mencerminkan itu. Tentunya Islami. Ini kan eksistensi kita di sini, bedanya madrasah yang maju bermutu dan mendunia”. Tegas Komariah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *