Peringatan Nisfu Sya’ban, MAN IC OKI Gelar Munajat untuk Bangsa dan Madrasah

Peringatan Nisfu Sya’ban, MAN IC OKI Gelar Munajat untuk Bangsa dan Madrasah

Kayuagung, Humas.

Civitas akademika Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengadakan peringatan malam Nisfu Sya’ban di Gedung Auditorium MAN IC OKI, Selasa (7/3). Moment penting dan mulia itu diisi dengan kegiatan munajat untuk bangsa Indonesia dan Madrasah.

“Harapannya dengan keberkahan majelis ini diberikan kesehatan keselamatan terhindar dari segala macam fitnah, bala’ dan musibah. Serta mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Aamin Ya Allah,” kata H. Kiagus Faisal, S.Ag., M.Pd.I. Kepala MAN IC OKI.

Faisal menyampaikan Nisfu Sya’ban merupakan malam diangkatnya semua amal oleh malaikat Raqib AS dan Atid AS yang juga dimaknai sebagai malam tutup buku selama satu tahun aktivitas semua makhluk sehingga Nabi Muhammad SAW banyak mengisinya dengan aktivitas kesalehan yaitu memperbanyak dzikir, membaca Al Qur’an, puasa dan amalan lain.

Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa lebih banyak pada Bulan Sya’ban selain di Bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban sering dilupakan manusia karena terletak diantara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan.

“Pada malam Nisfu Sya’ban Nabi Muhammad SAW didatangi malaikat Jibril As dan ia memberikan kabar gembira kepada Rasulullah SAW sesungguhnya pada malam itu, Allah SWT telah mengampuni semua dosa dan salah dari separuh umat Rasulullah SAW,” ujarnya.

Sahabat Rasulullah SWA yaitu Umar Bin Khattab RA meriwayatkan hadis dari Nabi SAW bahwa ada 5 malam yang doa dan pinta tidak akan pernah ditolak oleh Allah SWT, yaitu malam jumat, malam pertama Bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, dan dua malam hari raya. Untuk itu, memakmurkan malam Nisfu Sya’ban pun berfaidah akan dihidupkan hati nurani seorang muslim, hingga memiliki kepekaan sosial, dan selamat.

Faisal menerangkan, sungguh para malaikat pun memiliki 4 malam hari raya yang sukacita yaitu malam Nisfu Sya’ban, malam Lailatul Qadar, dan malam hari raya idul Fitri dan Idul adha (Abdullah Thahir bin Muhammad bin Ahmad Al Haddad).

“Nisfu Sya’ban menjadi sarana dan moment untuk menghapus dosa selama 1 tahun, malam Jumat mampu menghapus dosa dan khilaf selama 1 minggu, Lailatul Qadar mampu menghapus maksiat dosa seumur hidup (Imam Assubki dalam Tafsir Assubki),” jelasnya. (Tito)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *