Enam Siswa MAN IC OKI Pamerkan Hasil Riset di Jepang
Jepang, Humas—MAN Insan Cendekia OKI sebagai madrasah riset terus berpartisipasi dalam ajang riset internasional. Pada ajang riset di Jepang, MAN IC OKI mendelegasikan 6 peserta didik untuk mempresentasikan hasil risetnya pada Japan Design Idea and Invention Expo (JDIE) 2024, 5—7 Juli 2024.
Keenam peserta didik yang tergabung dalam 3 kelompok tersebut masing-masing memprsentasikan hasil penelitiannya.
Tim pertama, Kayla Fazilla Daris dan Nabila Eka Wardani dengan membawa judul “Anti-start Technology: Engineering for Safety” yaitu Penelitian yang memanfaatkan beberapa komponen seperti : Ultrasonik sensor, ESP32, Buzzer, Blynk IoT, dan Relay. Sensor yang mendeteksi kendaraan over-dimension over-loading akan membuat kendaraan angkutan barang tidak dapat dioperasikan. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan lalu lintas terutama dalam menanggulangi permasalahan Over-dimension Over-loading.
Penelitian ke-2 dengana judul Palm Kernel Shell “Activated Carbon” For Reducing Songket Industrial Waste yang dilakukan oleh Kenta Ahmad Hermansyah dan Muhammad Ihsan Ibrahim. Penelitian dilakukan dengan menggunakan prinsip menggunakan limbah untuk mengatasi limbah lainnya.
Tim ke-3, Naufal Fachriyadi dan Qanita Syafika memamerkan hasil penelitian dengan judul Educating Democratic Voter With a Political Education System Through The SI MOTIC Application. Aplikasi ini dibangun untuk meningkatkan literasi politik masyarakat dan menurunkan tingkat praktik money politic yang marak terjadi di Indonesia, melalui 3 fitur unggulan aplikasi yaitu informasi, konsultasi dan advokasi money politik.
Ketiga tim telah berhasil memaparkan hasil penelitiannya di hadapan juri yang berasal dari Taiwan dan Jepang.
Pembina KTI, Afryansyah menuturkan bahwa hasil riset ini ada yang sudah siap uji publik dan dalam bentuk prototipe.
“JDIE ini ajang bergengsi ya. Banyak negara mengirimkan timnya ke sini untuk memamerkan hasil risetnya. Indonesia untuk sekolah ada MAN IC OKI dan Lab School dan tingkat Universitas kami lihat ada dari UGM, Undip, dan Unair”, tutur Afry.